Sebelum membaca artikel ini sebaiknya anda membaca ttg Protokol komunikasi .
Pengetahuan dasar Prototokol Modbus
Protocol modbus dibuat oleh perusahaan PLC bernama Modicon tahun 1979 dan sampai sekarang menjadi salah satu prtotocol komunikasi standar yg dipakai dalam Automatisasi pengelolaan Gedung, Proses Industri dll.
- Modbus Serial (RTU & ASCII)
- Modbus TCP/IP
- Modbus +
Pada Artikel ini kita hanya akan membahas Modbus Serial RTU disebabkan mudah implementasinya .
Protokol komunikasi Modbus Serial mengatur cara-cara dan format komunikasi serial (rs232 atau rs485) antara master dengan Slave ( master atau slave dpt berupa PLC ,microcontroller, smart device dll) .Jaringan Modbus terdiri dari Master dan beberapa Slave, Master yang berinisiatif memulai komunikasi antara lain menulis data,membaca data,dan mengetahui status SLave . Permintaan master disebut juga sebagai request atau query. Slave hanya bersifat pasif/menunggu atau dgn kata lain Slave hanya me respon jika ada permintaan/query dari Master.
Jumlah Slave dalam protokol Modbus bisa sebanyak 247 slave. Slave dapat berupa PLC, peralatan elektronik, controller, sensor dll.
Penyimpanan data pada modbus
Pada protokol modbus terdapat 4 buah jenis penyimpanan data dengan panjang masing2 16 bit.
1. Coil
Pada mulanya jenis data ini digunakan untuk mengaktifkan coil relay . nilai jenis data ini ON atau OFF . Coil mempunyai panjang 16 bit, sehingga untuk mengaktifkan/ON dgn cara memberi nilai FF00H dan 0000H untuk OFF. data FF00 dan 00 disimpan di register 00000 sampai 09999
2. Input Relay / input biner / input digital/input diskrit
kebalikan dengan coil, input relay digunakan untuk mengetahui status relay apakah sedang ON atau OFF. Input relay bersifat read only bagi master dan hanya bisa dirubah oleh slave saja.
data tsb disimpan di register 10001 sampai 19999
3. Input Register
Input Regsiter digunakan untuk menyimpan data analog dgn range nilai 0 ~ 65535 . Input register bersifat read only bagi master.
data ini disimpan di register ber nomor 30001 sampai 39999
4. Holding Register
Holding register digunakan untuk menyimpan nilai dgn range 0~65535 .register ini mempunyai alamat register 40001 sampai 49999
Alamat register pd modbus dan function code yg digunakan untuk mengaksesnya
tabel 1 . alamat register dan function code
Pengorganisasian data modbus
Gambar dibawah ini memperlihatkan pengorganisasian data pada sebuah slave modbus yang masing masing mempunyai blok ter pisah antara coil dan register.
Gambar dibawah ini memperlihatkan pengorganisasian data pada sebuah slave modbus yang hanya mempunayi satu blok untuk coil dan register.
Frame Data Modbus:
Master atau slave berkomunikasi dgn cara mengirim frame permintaan dan frame respon . secara umum format frame modbus sbb:
Frame modbus terdiri dari
1. Alamat slave
Byte pertama sebagai Alamat slave terdiri dari 1 byte . alamat slave ditentukan hanya 1 ~ 247. alamat 0 digunakan master untuk ditujukan kepada semua slave.
2. Function Code
Byte kedua berupa Function Code , perintah dari master yang harus dilakukan oleh slave berikut ini daftar kode perintah perintah tsb (function code):
Data | membaca | menulis 1 data | menulis banyak data | no awal reg |
Coil | FC01 | FC05 | FC15 | 00001 |
input diskrit/digital | FC02 | 10001 | ||
Input register | FC04 | 30001 | ||
Holding Register | FC03 | FC06 | FC16 | 40001 |
*keterangan: FC15 maksudnya adalah function code 15 desimal atau 0F dlm hexa.
3. Byte Data
Jumlah Byte Data bervariasi tergantung jumlah data yg akan di tuliskan ke slave. Byte data berisi alamat register, jumlah data, dan data yg akan ditulis. alamat register akan di jelaskan kemudian.
4. eror check, CRC
Dua byte terakhir adalah byte CRC , byte ini digunakan untuk mendeteksi jika ada kesalahan pada frame modbus .
Respon MODBUS Exception
Respon exeception adalah respon dari slave ketika terjadi keadaan tidak normal/error. Slave menerima query , tetapi Slave tidak dapat menangani perintah tersebut, Slave akan mengirimkan sebuah respon exception. frame respon jika terjadi kesalahan berbeda dgn frame dlm keadaan normal.
Perbedaan frame modbus normal dan saat terjadi exception
Tabel Exception Code
Exception Code | Nama exception | arti |
01 | ILLEGAL FUNCTION | function code salah |
02 | ILLEGAL DATA ADDRESS | alamat register salah, misal slave punya 100 register maka alamat maximum adalah 99. |
03 | ILLEGAL DATA VALUE | mengandung nilai data yg tdk diizinkan untuk slave |
04 | SLAVE DEVICE FAILURE | Slave gagal melaksanakan perintah master |
05 | ACKNOWLEDGMENT | pemberitahuan ke master bahwa pelaksanaan perintah akan memakan waktu yg lama , sehingga bisa time out |
06 | SLAVE DEVICE BUSSY | slave sidang sibuk, silahken kirim perintah lain waktu |
08 | MEMORY PARITY ERROR |
Specialized use in conjunction with function codes
20 and 21 and reference type 6, to indicate that the extended file area failed to pass a consistency check. |
frame Respon exception yang akan di kirim oleh slave adalah :
alamat_slave- fuction code “OR” 80 – exception code- CRC
contoh respon exception:
Untuk lebih memahami protokol modbus kita bisa perhatikan contoh contoh berikut ini:
contoh 1 : membaca isi input register 30001
sebuah Master meminta data isi 1 buah register input dari Slave dgn alamat 1. Fuction code 04 digunakan untuk membaca data register slave.
maka master akan mengirim query :
01 04 0000 0001 31CA
01 = Alamat Slave
04 = Function Code 04 (Perintah Membaca register input)
0000 = Alamat awal Data di register yg diminta (30001-30001=0)
0001 = Jumlah register yg datanya diminta
31CA = Nilai CRC
04 = Function Code 04 (Perintah Membaca register input)
0000 = Alamat awal Data di register yg diminta (30001-30001=0)
0001 = Jumlah register yg datanya diminta
31CA = Nilai CRC
Slave dgn alamat 1 akan merespon dengan mengirim data ke master sbb:
01 04 02 0032 E4D2
artinya:
01 = Alamat dirinya / Slave 1
04 = Function Code 04
02 = jumlah byte data yg akan diberikan .
00 = data pertama
32 = data kedua
E4= CRC byte 2
D2 =CRC byte 1
01 04 02 0032 E4D2
artinya:
01 = Alamat dirinya / Slave 1
04 = Function Code 04
02 = jumlah byte data yg akan diberikan .
00 = data pertama
32 = data kedua
E4= CRC byte 2
D2 =CRC byte 1
Contoh 2 : membaca 2 buah holding register 40108 & 40109
alamat awal data di register 40108 -40001= 107 atau dlm bilangan hexa 006B
Master mengirim : 11 03 00 6B 00 02 47 B7,
artinya meminta data isi 2 buah register mulai dari alamat 006B , alamat slave 11H. nilai crc 47B7
(misal isi register di slave : 022b 0064)
Slave mengirim respon : 11 03 04 02 2b 00 64 A9 9B
Contoh 3. master menset coil
Untuk men set sebuah coil nomor 173 pada slave dgn alamat 17 (11H)
11 05 00AC FF00 4E8B
11: alamat slave(17 = 11 hex)
05: Function Code
00AC: alamat koil coil. (coil 173 – 1 = 172 = AC hex)
FF00: ( FF00 = ON, 0000 = OFF )
4E8B: CRC
05: Function Code
00AC: alamat koil coil. (coil 173 – 1 = 172 = AC hex)
FF00: ( FF00 = ON, 0000 = OFF )
4E8B: CRC
Respon dari slave
11 05 00AC FF00 4E8B
11: alamat Slave (17 = 11 hex)
05: Function Code
00AC: alamat/nomor coil (coil 173 – 1 = 172 = AC hex)
FF00: status( FF00 = ON, 0000 = OFF )
4E8B: CRC
05: Function Code
00AC: alamat/nomor coil (coil 173 – 1 = 172 = AC hex)
FF00: status( FF00 = ON, 0000 = OFF )
4E8B: CRC
Contoh aplikasi penggunaan 4 jenis data modbus pada AVR microntroller sebagai slave:
Penjelasan gambar contoh di atas:
1. coil
disini digunakan untuk mengaktifkan relay dengan cara menulis FF00H register 00001 dan register 00008 . Untuk mematikan relay dgn cara menuliskan 0000H ke kedua register tsb.
Untuk mengetahui status apakah relay sedang menyala atau sedang mati kita bisa membaca register 00001 dan register 00008.
2. Input digital /input diskrit (read only bagi master)
untuk input digital master hanya bisa mengetahui statusnya dan tdk bisa menulis ke input digital. artinya pada contoh ini master tdk bisa memerintahkan slave untuk mengaktifkan switch. untuk mengetahui status swtich sedang on atau off dengan cara membaca register 20001 dan 20002.
3. Input register (read only bagi master)
Pada contoh ini input register digunakan untuk menyimpan data hasil konversi ADC . Hasil konversi bisa dibaca oleh master dan master tdk bisa merubah data register ini.
hasil konversi ADC chanel 0 (portA.0) disimpan di input register 30001
hasil konversi ADC chanel 2 (PortA.1) disimpan di input register 30002
dan seterusnya.
4. Holding Register
Pada contoh ini holsing register di gunakan untuk menyimpan input dari port B ketika port B sbg input.
Holding register juga bisa digunakan untuk mengeluarkan data ke portB saat portB sebagai output.
Contoh master berupa PC dan slave microcontroller
Tidak ada komentar:
Posting Komentar